Pisa Tangerang Gemilang - Orangtua
memang perlu mengawasi setiap gerak-gerik anak saat ia beraktivitas untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meski begitu, bukan berarti Anda
harus berada di samping anak terus-menerus ketika ia bermain. Banyak pakar
kesehatan yang menyarankan orangtua untuk membiasakan anak mereka main sendiri.
Hal
ini, faktanya, dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Apa saja manfaat anak main sendiri? Yuk,
simak ulasannya berikut ini.
Perlukah
Orangtua khawatir jika anak main sendiri?
Beberapa
orangtua mungkin khawatir melihat anaknya suka bermain sendiri. Padahal,
faktanya, anak bermain sendiri tidaklah buruk dan merupakan hal yang normal.
Justru,
ini merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak. Mengapa begitu?
Sama seperti
proses tumbuh kembang, pola bermain anak akan terjadi secara bertahap sesuai
dengan usianya.
Dilansir
dari laman Pathways,
ada enam
tahap bermain anak, salah satunya yaitu solitary
play atau
ketika anak bermain sendiri. Saat sedang bermain sendirian, anak sebenarnya
juga sedang mempelajari hal-hal yang ada di sekitarnya.
Anda
mungkin akan melihat anak menyentuh dan merasakan benda-benda yang ia lihat. Ia
mungkin juga suka berbicara sendiri. Nah, dengan kata lain, dengan membiarkan
anak bermain sendiri, Anda bisa membantu meningkatkan kemampuan tumbuh
kembangnya.
Anda
pun bisa mendukungnya dengan memberi anak beragam mainan
yang aman sesuai dengan usianya. Jika didukung dengan baik oleh
Anda, bermain sendiri bisa menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk mempelajari
hal baru sebanyak-banyaknya.
Manfaat anak
main sendiri di rumah
Saat
bermain sendiri, anak bisa mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan
penting untuk proses tumbuh kembangnya. Berikut beberapa manfaat anak main
sendiri.
Memberikan
ketenangan
Membiarkan
anak
bermain di luar rumah bisa meningkatkan kemampuannya untuk
berinteraksi dengan anak seusianya. Sementara itu, membiarkan ia bermain
sendiri di rumah memberikan waktu kepada anak untuk mengenal dirinya lebih baik
serta memberikan ketenangan bagi anak dengan mainannya.
Menemukan
minatnya
Dengan
bermain sendirian, anak bisa lebih mudah mengetahui minat diri yang dimiliki. Sangat
penting bagi anak untuk bisa mengetahui apa yang dirasa menarik untuk dirinya.
Hal ini bisa membantu anak menentukan apa yang ingin ia lakukan pada masa
depan.
Sebagai
contoh, jika anak sangat senang bermain masak-masakan, mungkin anak akan
tertarik untuk menjadi koki atau mendalami keahlian lainnya di bidang yang
sama.
Sementara
itu, jika anak suka membaca, Anda bisa membantu mengembangkan
minat anak pada bidang tersebut, misal dengan menjadi penulis.
Mempersiapkan
diri anak untuk sekolah
Anak-anak
umumnya menganggap orangtua sebagai teman utama mereka. Hal ini bisa membuat
anak lebih sulit terbuka kepada orang lain.
Contohnya,
saat anak pertama kali masuk sekolah, ia tidak akan kesepian saat Anda harus
meninggalkan ia sendirian di sekolah. Sebaliknya, anak akan lebih berani untuk
berinteraksi dengan orang lain, terutama teman-teman barunya.
Menumbuhkan
sikap mandiri
Anak-anak
yang bermain sendirian mengharuskan mereka untuk melakukan segala sesuatunya
sendiri, misal memasang pakaian pada boneka, mengurutkan puzzle, dan lain
sebagainya.
Kemandirian mengajarkan anak bahwa orangtua atau orang terdekatnya tidak selalu
akan membantunya setiap saat. Ini membuat ia harus mengandalkan kemampuan
dirinya sendiri.
Selain mandiri,
anak yang terbiasa bermain sendirian cenderung memiliki kepercayaan
diri yang lebih tinggi karena puas dengan hasil kerja kerasnya.
Meningkatkan
imajinasi
Anak-anak
memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Namun, imajinasinya belum terasah
atau terealisasikan dengan baik.
Membiarkan
anak bermain sendirian memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata. Tentu ini akan membantu mengasah
imajinasi anak dan meningkatkan kreativitasnya.
Sebagai
contoh, saat anak bermain boneka,
ia mungkin akan berperan sebagai teman, ibu, atau orang terdekat dari sang
boneka.
Bahkan,
anak-anak sering memerankan profesi orangtuanya, seperti polisi, dokter, atau
guru.
Lambat
laun, hal-hal sederhana seperti ini akan membantu anak mengenali diri sendiri,
bakat, hingga kesukaan dan mimpi-mimpinya yang mungkin bertahan hingga dewasa
nanti.
Belajar untuk
memecahkan masalah
Saat
ditinggal bermain sendirian, anak akan cenderung berusaha untuk memecahkan
masalah, misal saat anak bermain puzzle.
Permainan
ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan melakukan tindakan
agar puzzle
tersebut tersusun lengkap.
Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dapat membantunya untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu, atau tidak ceroboh.
Sumber :
https://hellosehat.com/
https://tentanganak.id/