Pisa Tangerang Gemilang - Moral berasal dari kata
latin mores yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) kata moral berarti “akhlak atau kesusilaan yang
mengandung makna tata tertib batin dalam hidup”. Moral adalah suatu ajaran
wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun
tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi
manusia yang baik. Sedangkan moralitas merupakan nilai-nilai yang senantiasa
dijadikan pegangan maupun pedoman bagi seseorang terkait bagaimana cara
memperlakukan orang lain atau hal-hal lain secara baik untuk bertindak
sebagaimana mestinya.
Masalah perilaku di tengah
perkembangan digital yang dengan mudah diakses generasi milenial ibarat dua
sisi mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak
kemampuan bagi si penggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan
memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda begitupun
sebaliknya jika disalahgunakan akan merugikan baik si penggunanya maupun orang
lain. Tanpa kita sadari krisis moral tengah melanda anak muda di era milenial.
Hal ini membuat kita prihatin dengan kondisi yang menimpa generasi penerus
bangsa jika tetap dibiarkan akan seperti apa Indonesia kedepannya. Krisis moral
saat ini lebih banyak terjadi di kalangan remaja. Karena pada fase remaja ini,
anak masih mengalami ketidakpastian dan sedang mencari jati diri yang
sesungguhnya.
Berita yang viral saat ini
tersebarnya video prank anak muda menimpa salah satu youtuber yang mana
seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat justru memperlihatkan
perilaku yang tidak beretika dengan berpura-pura memberikan bingkisan berisi
sampah dan batu yang ia bagikan ke salah satunya ke transgender di tengah
pandemik kemudian ia membuat video seolah-olah permintaan maaf yang
ternyata hanya prank. Tidak lama setelah beredarnya video prank si youtuber tersebut
aksi prank juga dilakukan oleh empat orang remaja di Kabupaten Bone Sulawesi
Selatan yang mendatangi rumah sakit dan mengaku sebagai pasien corona, aksi
prank terhadap petugas rumah sakit ini sangatlah tidak terpuji terlebih lagi
beban dan tekanan kerja petugas kesehatan saat ini sangat tinggi di tengah
wabah corona. perilaku-perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh remaja
tersebut karena krisis moral yang berujung pada pelanggaran hukum. Sebegitu
bobroknyakah etika anak muda di era milenial yang sepertinya tidak memiliki
hati nurani di tengah musibah yang menimpa negeri ini untuk melakukan hal
seperti itu demi eksistensi semata.
Eksistensi manusia merupakan
sebuah proses yang dinamis suatu “menjadi” atau “mengada”. Eksistensi bisa juga
didefinisikan dengan keberadaan yang ingin diakui oleh orang lain, eksistensi
juga tidak bersifat kaku melainkan mengalami perkembangan atau sebaliknya
kemunduran, tergantung pada individu dalam mengaktualisasikan
potensi-potensinya. Eksistensi biasanya dikaitkan dengan popularitas yang
terkadang menjadi hal yang ingin digapai oleh remaja untuk mengaktualisasikan
diri di kalangannya serta meningkatkan penghargaan diri namun cara yang
digunakan oleh sebagian remaja terkadang melanggar norma-norma yang ada. Entah
karena hausnya akan popularitas sehingga melakukan hal-hal yang anti mainstream sehingga
lebih cepat untuk popular daripada eksis karena prestasi dengan melalui proses
yang panjang.
Krisis moral yang dialami
khususnya remaja merupakan masalah yang telah meluas dan harus segera
diselesaikan, karena dapat mengancam masa depan kehidupan mereka sendiri serta
masa depan bangsa dan juga mempengaruhi anak-anak kecil yang sekarang lebih
suka meniru para remaja. Krisis moral adalah permasalahan yang cukup kompleks
yang harus sesegera mungkin di tangani dengan penanganan yang tepat.
Beberapa faktor penyebab krisis moral di kalangan anak
muda yaitu:
Faktor keluarga
kenakalan remaja
banyak dilatarbelakangi oleh keluarga yang broken home atau
keluarga tidak harmonis. Dari keluarga yang tidak harmonis ini dapat memberikan
dampak mental dan psikologis terhadap anak.
Krisis Identitas
Perubahan biologis
dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Terjadinya krisis moral karena remaja gagal
mencapai integrasi kedua.
Kontrol Diri yang
Lemah
Remaja yang tidak
bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku yang tidak terpuji. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
Sikap Mental yang
Tidak Sehat
Perilaku yang
menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap
tersebut ditunjukkan dengan tidak merasa bersalah atau menyesal atas
perbuatannya, bahkan merasa senang.
Pelampiasan Rasa
Kecewa
Seseorang yang
mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal positif, maka ia
akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya.
Pengaruh
lingkungan dan Media Massa
Seseorang yang
melakukan tindakan menyimpang dapat disebabkan karena terpengaruh oleh
lingkungan kerjanya atau teman sepermainannya. Begitu juga peran media massa,
sangat berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku.
Dorongan Kebutuhan
Ekonomi
Perilaku
menyimpang yang terjadi karena adanya dorongan kebutuhan ekonomi.
Adapun solusi yang dapat kita terapkan dalam mengatasi
krisis moral di kalangan anak muda yaitu:
Menanamkan Pendidikan Karakter Sejak Dini
Anak adalah
generasi penerus bangsa yang membutuhkan pendidikan serta pemenuhan hak-hak nya
untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya karena
sejatinya karakter yang baik dapat dibentuk sejak dini. Dalam menerapkan
pendidikan karakter ini sebaiknya tidak hanya mengandalkan pendidikan formal
saja, melainkan pendidikan karakter ini juga dapat ditanamkan dalam lingkungan
keluarga yang merupakan madrasah pertama atau agen utama dalam membentuk
karakater yang baik pada anak.
Memilih Teman
Bergaul di Lingkungan yang Tepat.
Pergaulan sangat
memengaruhi karakter dari dalam diri seseorang, apalagi pada tahap remaja.
Mereka sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain. Oleh karena itu orang tua
sebagai agen utama sebaiknya lebih memerhatikan serta memantau lagi bagaimana
pergaulan anak-anak mereka diluar dan dengan siapa saja mereka berada di
luar lingkup rumah.
Memanfaatkan
Perkembangan IPTEK dengan baik.
Mampu memanfaatkan
perkembangan IPTEK dengan baik karena dengan teknologi, kini kita dapat
mengakses dengan mudah hal-hal apapun yang kita inginkan, terlebih lagi semakin
maraknya video-video porno di kalangan remaja yang dapat merusak moral.
Meningkatkan Iman
dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat penting sebagai solusi karena sesuatu apapun yang dilandasi dengan iman dan taqwa tidak akan mengarah ke hal-hal yang negatif. Dengan kita mengingat dan menyadari bahwa ada Tuhan yang selalu mengawasi apapun yang kita lakukan, maka dengan itu kita pun akan lebih sadar bahwa apapun yang kita lakukan di dunia tentu ada konsekuensi serta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/330485483_KRISIS_MORALITAS_PADA_KALANGAN_REMAJA_INDONESIA_SAAT_INI
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB358511441.pdf
https://ejournal.ibntegal.ac.id/index.php/latahzan/article/view/52/46
http://journal.unpad.ac.id/prosiding/article/viewFile/14393/6947
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/PIS-FoE/article/download/95/95